Senin, 06 Juni 2016

AKUNTANSI INTERNASIONAL TUGAS 3



BAB VII
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

PENDAHULUAN
       Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang tak terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga (changing prices), kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi, sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi.
A.    Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang dimana keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.

Ø  Perubahan Harga Umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).




Ø  Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

B. Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
Ø  Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
Ø  Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
Ø  Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.

Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :
Ø  Kenaikan dalam proporsi pajak
Ø  Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
Ø  Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
Ø  Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan  pajak keuntungan yang sangat besar). 

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.

Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1)      Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2)      Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3)      Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut

      C.    Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.

1.      Penyesuaian Tingkat Harga Umum
            Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu,  jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
   
Indeks Harga
Ø  Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga.
Ø  Suatu indeks harga adalah rasio biaya.
Penggunaan Indeks Harga
Ø  Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode.
Ø  Angka-angka tingkat harga yang telah disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut masih merupakan biaya historis, angka-angka biaya historis hanya disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir periode.


2.      Penyesuaian Biaya Kini
            Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.

3.      Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan Tingkat Harga Umum
            Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.

D.    Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara

1)      Amerika Serikat
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta, atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama lima tahun.

2)      Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).

Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
Ø  Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
Ø  Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
Ø  Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
Ø  Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
Ø  Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja moneter (Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui  pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan   Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva non moneter perusahaan.


3.      Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan  jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.


       E.    International AccountingStandards Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:
Ø  Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan.
Ø  Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama yakni penilaian historis atau    biaya-kini.
Ø  Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun  pelaporan.
Ø  Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.













BAB VIII
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia.

 “Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.

Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak berarti bahwa standar nasional digantikan oleh standar internasional karena keduanya dapat hidup berdampingan.

Harmonisasi akuntansi mencakup konvergensi :
Ø  Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
Ø  Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran  surat  berharga dan pencatatan pada bursa efek
Ø  Standar audit

Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
Ø  Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
Ø  Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
Ø  Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
Ø  Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

A.    Survey Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional, Menurut Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas Dan Bursa AS :
Ø  Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan, maka akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal di seluruh dunia. Atau dengan kata lain Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
Ø  Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
Ø  Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor dalam memahami peluang investasi.
Ø  Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi bersama, maka biaya untuk penerbitan efek akan menjadi lebih rendah dan penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan besar dapat dioptimalkan.

      Menurut GAAP keuntungan konvergesi internasional antara lain :
Ø  Meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal, karena biaya modal akan dikurangi.
Ø  Para investor dapat mengambil keputusan lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
Ø  Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
Ø  Pengetahuan dan keahlian akuntansi daoat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
Ø  Ide-ide terbaik muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
     Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
a)      Rekonsiliasi 
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.

b)      Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik”/ resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
           
     Kritik terhadap Standar International
Ø  Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
Ø  Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
Ø  Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan  ‘standar overload’.
Ø  Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.

Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi international dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi   sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan    perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.
B.     Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Berikut beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional, yang dimana terjadi pada tahun :
·         1973-IASC didirikan.
·         1977-IFAC didirikan.
·         2001-IFRS diterbitkan oleh IASC.

Kritik Atas Standar Internasional (IASC)
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum  pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan  solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai  ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan  untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting  yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi  perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka  beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak  dapat diterima terhadap kedaulatan nasional. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

      Penerapan Standar Internasional
      Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
Ø  Perjanjian internasional atau politis
Ø  Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
Ø  Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Berikut ini tahapan tahun-tahun ketika perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi pada tekanan nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang akan sulit memenuhi tuntutan-tuntutan internasional yang rumit dan memakan biaya, yang dimana terjadi pada tahun-tahun :
Ø  1959- Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
Ø  1961- Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
Ø  1966- Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
Ø  1973- Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
Ø  1976- Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
Ø  1977- Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
Ø  1977- Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
Ø  1978- Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
Ø  1981- IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
Ø  1984- Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
Ø  1987- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
Ø  1989- IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
Ø  1995- Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
Ø  1995- Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
Ø  1996- Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
Ø  1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
Ø  1999- Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
Ø  2000- IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
Ø  2001- Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya  pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
Ø  2001- Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April.  Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
Ø  2002- Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
Ø  2002- IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
Ø  2003- Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
Ø  2003- IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

C.     Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang  Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi yang menentukan standar akuntansi international dan memajukan penyelarasan akuntansi international, yaitu:
1)      International Accounting Standards Board (IASB) atau Badan Standar Akuntansi International.
2)      Commision of the European Union (EU) atau Komisi Uni Eropa.
3)      International Organization of Securities Commissions (IOSCO) atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal.
4)      International Federation of Accountants (IFAC) atau Federasi Internasional Akuntan.
5)      United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standards of Accounting and Reporting (ISAR) atau Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting–ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD).
6)      Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group) atau Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

D.    International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB) adalah Badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi, IASB menjadi wakil dari organisasi yang ada di sekitar 100 negara dan menjadi pengarah dalam menentukan standar akuntansi internasional.
            Tujuan dari IASB adalah :
Ø  Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti, tidak sulit dilaksanakan, dan dapat  diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya. Guna membantu perusahaan di pasar modal dunia dalam membuat keputusan bisnis.
Ø  Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat. Dimana Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Ø  Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Ø  Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International (SAI) dan Standar Pelaporan Keuangan International (SPKI).
Struktur IASB yang baru :
Ø  Dewan Pengawas atau dapat juga dikenal sebagai Badan wali;
Ø  Badan Pengurus atau Dewan IASB;
Ø  Dewan Penasihat Standar; dan
Ø  IFRIC atau Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional.

UNI EROPA (UE)
     Uni Eropa didirikan tahun 1975 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan system hokum dan system ekonomi Negara-negara anggotanya. Uni Eropa kini beranggotakan 27 negara yang diantaranya Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugis, Rep. Ceko, Rumania, Slowakia, Spanyol, Swedia dan Yunani. Berbeda debngan IASB, yang dimana tidak memiliki kewenangan untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengantur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggotanya.    
     Tujuan
    Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi atau penggabungan pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal dengan menginstruksikan dan memprakarsai:
Ø  meningkatkan modal untuk basis UE
Ø  menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derevatif
Ø  mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Pedoman UE yang terpenting dilihat dari sejarah dan isinya
Ø  Pedoman ke-4 (1978), berlaku pada akun perusahaan individu dan berisi aturan untuk laporan keuangan, prasyarat pengungkapan, dan peraturan valuasi.
Ø  Pedoman ke-7 (1983), membahas masalah laporan keuangan konsolidasi.
Ø  Pedoman ke-8 (1984), menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor.
Perubahan modal dalam tingkat EU
    Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
E.     International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
International Organization of Securities Commissions-IOSCO  adalah Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal, yang dimana dapat disebut juga (International Organization of Securities Commissions-IOSCO). IOSCO beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO :
Ø  Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Ø  Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik.
Ø  Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Ø  Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

Ø  Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
Ø  Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Ø  Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.


                  Tujuan dari IOSCO adalah:
Ø  Bekerja sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil , efisien, dan baik.
Ø   Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
Ø  Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.

F.      International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
Misi IFAC adalah Memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di mana keahlian profesi tersebut agar lebih relevan.

G.    International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.\
Dengan cita-cita: memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

             Tujuan           
Ø  Memajukan transparansi, reabilita, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum.
Ø  Meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

                  Tujuan tersebut dicapai melalui :
Ø  Proses penelitian terintegrasi
Ø  Pembangunan konsensus antar pemerintah
Ø  Penyebaran informasi dan kerja sama teknis.

H.    Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) merupakan organisasi internasional untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan, yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. 
OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
                  Kegiatan
Ø  Memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta
Ø  Menjadi penyeimbang bagi badan lain yang telah membangun kecenderungan untuk melakukan tindakan kontradiktif dengan keinginan anggotanya.















BAB IX
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL


A.        Tantangan dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan analis secara umum masih positif.  Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal. Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan.

B.         Kerangka Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1.      Analisis strategi usaha
2.      Analisis Akuntansi
3.      Analisis Keuangan
4.      Analisis Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
v  Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya dengan memperoleh informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
v  Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen. Para manajer diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan. Healy dan rekan menyarankan proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan :
1.      Indentifikasi kebijakan akuntansi
2.      Analisis fleksibilitas akuntansi
3.      Evaluasi strategi akuntansi
4.      Evaluasi kualitas pengungkapan
5.      Indentifikasi potensi terjadinya masalah
6.      Buat penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis akuntansi internasional
Ø  Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
Ø  Kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi.
Ø  Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.

Saran untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif  yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide Web memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.
v  Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.

Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan . Laporan arus kas sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.

v  Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.

     C.    Masalah-Masalah Lain
     Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
v  Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen.
Banyak database komersial menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
v  Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Tabel rata-rata penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan auditor:


JUMLAH HARI
NEGARA
1-30
TIDAK ADA
31-60
BRAZIL,KANADA,MEKSIKO,KOREA SELATAN,TAIWAN,USA
61-90
ARGENTINA,AUSTRALIA,DENMARK,JEPANG,BELANDA,SINGAPURA,SPANYOL,INGGRIS RAYA
91-120
PERANCIS,JERMAN,HONGKONG
121 LEBIH
PAKISTAN

Forst mencatat perbedaan internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
v  Hambatan bahasa dan terminology
Perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
v  Masalah mata uang asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca, 2. Menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
v  Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.

D.    Analisis Dan Audit Laporan Keuangan
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk itu sekarang akan membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam analisis laporan keuangan internasional.

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.

Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti  atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
1.      Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.

2.      Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.

3.      Swedia
                  Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
Ø  Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang
Ø  Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
Ø  Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
Ø  Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama.


4.      Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

             Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi , tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena keahlian professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihannya.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Selain itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.


SUMBER :