BAB
VII
PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
PENDAHULUAN
Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang
atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang tak terpisahkan dalam bisnis
internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga (changing prices), kita
harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik,
yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga
umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut
sebagai inflasi, sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi.
A.
Definisi Perubahan Harga
Untuk
memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus
dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik yang
dimana keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
Ø Perubahan
Harga Umum
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Ø Perubahan
Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
B. Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi
Menyesatkan
Selama periode inflasi,
nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan
nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi.
Dari sudut pandang manajemen,
ketidakakuratan pengukuran dapat mendistorsi :
Ø Proyeksi keuangan yang didasarkan
pada data seri waktu historis
Ø Anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja
Ø Data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada
akhirnya akan menyebabkan :
Ø
Kenaikan
dalam proporsi pajak
Ø
Permintaan
dividen lebih banyak dari pemegang saham
Ø
Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
Ø
Tindakan
yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan
yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan
bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi
secara eksplisit yaitu :
1) Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para
pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2) Mengelola masalah yang ditimbulkan
oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan
tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam
kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3) Laporan dari para manajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut
C. Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan.
1. Penyesuaian
Tingkat Harga Umum
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli)
disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang
dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata
uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba
periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan
daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang
lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab
itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli
umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Indeks Harga
Ø Perubahan tingkat harga umum
biasanya diukur dengan tingkat harga.
Ø Suatu indeks harga adalah rasio
biaya.
Penggunaan Indeks Harga
Ø Angka indeks harga digunakan untuk
mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi
ekuivalen daya beli pada akhir periode.
Ø Angka-angka tingkat harga yang telah
disesuaikan tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka
tersebut masih merupakan biaya historis, angka-angka biaya historis hanya
disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada akhir
periode.
2. Penyesuaian
Biaya Kini
Model
biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama.
Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis.
Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh
perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun
tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3. Biaya Kini
Yang Disesuaikan Dengan Tingkat Harga Umum
Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum
menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk
mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun
perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk
melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model
ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter
perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian perubahan
nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli
umum.
D. Pendekatan
Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara
1) Amerika
Serikat
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang
mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset
tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta,
atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan
baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama
lima tahun.
2) Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard
Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement
Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).
Perbedaan
SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
Ø Apabila standar AS mengharuskan
akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini
untuk pelaporan eksternal.
Ø Apabila penyesuaian inflasi AS
berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik
laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan
pelaporan :
Ø Menyajikan akun-akun biaya kini
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
Ø Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
Ø Menyediakan akun-akun biaya kini
sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang
memadai.
Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan
pos-pos moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap
angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan pengaruh
perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja moneter (Monetary
Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui pengaruh perubahan harga
khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam
operasinya. Dan Mekanisme Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan
harga spesifik terhadap aktiva non moneter perusahaan.
3. Brasil
Brasil
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan di
Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan yakni Hukum
Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi matauanglokal. Penyesuaian
inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih
terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai
keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian
tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan jumlah investasi
pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh agar tidak tertingla dengan
laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil daripada penyesuaian
ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko yang dihadapi
perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.
E. International AccountingStandards Board
(IASB)
IASB
menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang
dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin tidak
bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:
Ø Fakta bahwa penyajian ulang atas
perubahan daya beli umum unit pengukuran telah dilakukan.
Ø Model penilaian aset yang digunakan
dalam laporan utama yakni penilaian historis atau biaya-kini.
Ø Entitad dan tingkat indeks harga per
tanggal neraca, berikut pergerakannya selam tahun pelaporan.
Ø Laba atau rugi moneter bersih tahun
berjalan.
BAB VIII
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya
perbedaaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh
dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan
informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini
bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding)
informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan
harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite
Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi
internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat
standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang
menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga
tidak mengandung pertentangan. Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat,
meskipun harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai
standar yang sudah ada, sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar
baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan
harmonisasi tidak berarti bahwa standar nasional digantikan oleh standar
internasional karena keduanya dapat hidup berdampingan.
Harmonisasi
akuntansi mencakup konvergensi :
Ø Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
Ø Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek
Ø Standar audit
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah
tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi.
Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
Ø Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
Ø Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
Ø Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
Ø Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
A. Survey Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional, Menurut
Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas Dan Bursa AS
:
Ø Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam
akuntansi, audit, dan pengungkapan, maka akan menguntungkan investor serta akan
mengurangi biaya akses masuk pasar modal di seluruh dunia. Atau dengan kata
lain Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal.
Biaya modal akan dikurangi.
Ø Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar
akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki
pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
Ø Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada
standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor dalam memahami
peluang investasi.
Ø Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi
bersama, maka biaya untuk penerbitan efek akan menjadi lebih rendah dan
penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan besar dapat
dioptimalkan.
Menurut GAAP keuntungan konvergesi internasional
antara lain :
Ø Meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal, karena
biaya modal akan dikurangi.
Ø Para investor dapat mengambil keputusan lebih baik
dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat
dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
Ø Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi
dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
Ø Pengetahuan dan keahlian akuntansi daoat ditransfer
tanpa batasan ke seluruh dunia.
Ø Ide-ide terbaik muncul dari aktivitas berstandar
nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas
terbaik.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang
mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan
keuangan lintas batas:
a) Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
b) Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal
balik”/ resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di
luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip negara asal.
Kritik terhadap Standar International
Ø Para kritikus ragu jika standar international dapat
cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan
lingkungan ekonomi di setiap negara.
Ø Anggapan bahwa ketika institusi keuangan
international dan pasar international bersikeras menggunakan standar
internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan
mampu memenuhi tuntutannya.
Ø Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar
internasional akan menciptakan ‘standar overload’.
Ø Kritikus bersikeras bahwa standar internasional
tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama
perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.
Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang
dilakukan oleh organisasi-organisasi international dapat menjadi ciri bahwa
konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan
pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi
mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti
menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi,
pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah
pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat.
Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (Internasional Financial Reporting Standards-IFRS).
Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS
sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional
dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam
akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal
dan produk semakin internasional.
B. Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar
Akuntansi Internasional
Berikut beberapa peristiwa penting dalam sejarah
penyusunan standar akuntansi internasional, yang dimana terjadi pada tahun :
·
1973-IASC
didirikan.
·
1977-IFAC
didirikan.
·
2001-IFRS
diterbitkan oleh IASC.
Kritik Atas Standar Internasional (IASC)
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai
kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak
mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang
terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi,
sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan
sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi
yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang
dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel
untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan
lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal
ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat
diterima terhadap kedaulatan nasional. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa
adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”.
Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social,
dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional
digunakan sebagai hasil dari :
Ø Perjanjian internasional atau politis
Ø Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara
professional)
Ø Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi
internasional
Berikut ini tahapan tahun-tahun ketika
perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi pada tekanan nasional, sosial, politik,
dan ekonomi yang terus berkembang akan sulit memenuhi tuntutan-tuntutan
internasional yang rumit dan memakan biaya, yang dimana terjadi pada
tahun-tahun :
Ø 1959- Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma
akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar
akuntansi internasional dimulai.
Ø 1961- Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan
professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat
kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut
akuntansi.
Ø 1966- Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan
oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
Ø 1973- Komite Standar Akuntansi Internasional
(Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan.
Ø 1976- Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and Development-OECD)
mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi
panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
Ø 1977- Federasi Internasional Akuntan (International
Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
Ø 1977- Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan
Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri
dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi
Perusahaan Transnasional.
Ø 1978- Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif
Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
Ø 1981- IASC mendirikan kelompok konsultatif yang
terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam
pembuatan standar internasional.
Ø 1984- Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya
berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak
didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi
internasional.
Ø 1987- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
(IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan
standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
Ø 1989- IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai
perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
Ø 1995- Dewan IASC dan Komisi
Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian
berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang
komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan
Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan
pencatatan saham di seluruh pasar global.
Ø 1995- Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru
dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh
perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal
internasional.
Ø 1996- Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa
pihaknya mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar
akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat
digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
Ø 1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan
Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi
Emiten Asing”.
Ø 1999- Forum Internasional untuk Pengembangan
Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk
pertama kalinya pada bulan Juni.
Ø 2000- IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40
standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO
tahun 1993.
Ø 2001- Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang
akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu
pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS
selambatnya tahun 2005.
Ø 2001- Badan Standar Akuntansi Internasional
(Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan
mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB
disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk
didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
Ø 2002- Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi
Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus
mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan
keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini
terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan
saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan
yang memungkinkan hal ini tercapai.
Ø 2002- IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian
Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi
internasional dan AS.
Ø 2003- Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan
Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif
lama dengan IFRS.
Ø 2003- IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15
IAS.
C. Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang
Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi yang menentukan standar akuntansi
international dan memajukan penyelarasan akuntansi international, yaitu:
1)
International
Accounting Standards Board (IASB)
atau Badan Standar Akuntansi International.
2)
Commision
of the European Union (EU) atau
Komisi Uni Eropa.
3)
International
Organization of Securities Commissions (IOSCO) atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal.
4) International Federation of Accountants (IFAC) atau Federasi Internasional Akuntan.
5)
United
Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standards of Accounting
and Reporting (ISAR) atau
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting
and Reporting–ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa
dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development –UNCTAD).
6)
Organization
for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group) atau Kelompok Kerja dalam
Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
D. International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB)
adalah Badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi, IASB menjadi
wakil dari organisasi yang ada di sekitar 100 negara dan menjadi pengarah dalam
menentukan standar akuntansi internasional.
Tujuan dari IASB
adalah :
Ø Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat
standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti, tidak sulit
dilaksanakan, dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan
sebanding atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dan kondisi keuangan
lainnya. Guna membantu perusahaan di pasar modal dunia dalam membuat keputusan
bisnis.
Ø Untuk mendorong penggunaan dan penerapan
standar-standar tersebut yang ketat. Memajukan penggunaan dan penerapan yang
tepat dari standar-standar yang dibuat. Dimana Untuk membawa konvergensi
standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan
Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Ø Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil
menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Ø Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi
di setiap negara serta Standar Akuntansi International (SAI) dan Standar
Pelaporan Keuangan International (SPKI).
Struktur IASB yang baru :
Ø Dewan Pengawas atau dapat juga dikenal sebagai Badan
wali;
Ø Badan Pengurus atau Dewan IASB;
Ø Dewan Penasihat Standar; dan
Ø IFRIC atau Komite interpretasi pelaporan keuangan
internasional.
UNI EROPA (UE)
Uni Eropa didirikan tahun 1975
dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan menyelaraskan system hokum
dan system ekonomi Negara-negara anggotanya. Uni Eropa kini beranggotakan 27
negara yang diantaranya Australia, Belanda, Belgia, Bulgaria, Cyprus, Denmark,
Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, Latvia,
Lituania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugis, Rep. Ceko, Rumania,
Slowakia, Spanyol, Swedia dan Yunani. Berbeda debngan IASB, yang dimana tidak
memiliki kewenangan untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi
Eropa (EC, yang merupakan badan pengantur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh
untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi
anggotanya.
Tujuan
Salah satu tujuan EU adalah
untuk mencapai integrasi atau penggabungan pasar keuangan eropa. Untuk tujuan
ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal dengan menginstruksikan dan
memprakarsai:
Ø meningkatkan modal untuk basis UE
Ø menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar
sekuritas dan derevatif
Ø mencapai satu susunan standar akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Pedoman UE yang terpenting dilihat dari sejarah dan isinya
Ø Pedoman ke-4 (1978), berlaku pada akun perusahaan
individu dan berisi aturan untuk laporan keuangan, prasyarat pengungkapan, dan
peraturan valuasi.
Ø Pedoman ke-7 (1983), membahas masalah laporan
keuangan konsolidasi.
Ø Pedoman ke-8 (1984), menerapkan kualifikasi minimum
bagi auditor.
Perubahan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hokum
umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi. Mencapai satu
set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat.
E. International
Organization of Securities Commissions (IOSCO)
International Organization of
Securities Commissions-IOSCO adalah Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal, yang dimana dapat disebut juga (International Organization of Securities
Commissions-IOSCO). IOSCO beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal
yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO :
Ø Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama
dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic
maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Ø Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman
masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik.
Ø Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan
efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Ø Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan
integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang
efektif terhadap pelanggaran.
Otoritas pasar modal memutuskan
untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik,
baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk mempertahankan pasar
yang adil, efisien dan sehat:
Ø Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman
masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
Ø Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an pengawasan
efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Ø Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan
integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang
efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif
dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan
perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga.
Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para
penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling
efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor.
Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan
terhadap proyek-proyek IASB.
Tujuan dari IOSCO adalah:
Ø Bekerja sama bersama untuk memajukan
peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil , efisien, dan
baik.
Ø Bertukar informasi tentang
pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
Ø Menyatukan usaha setiap negara untuk
membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di
setiap negara.
F.
International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC
merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118
negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977,
dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi
secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis
IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap
organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari
para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun.
Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan
mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang
berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh
dunia.
Misi IFAC
adalah Memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan
memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas
konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di
mana keahlian profesi tersebut agar lebih relevan.
G.
International Standards of Accounting and Reporting
(ISAR)
ISAR
dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan
pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru
berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran
kecil dan menengah.\
Dengan
cita-cita: memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi
dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada
penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan
negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
Tujuan
Ø Memajukan transparansi, reabilita, dan keterbandingan
akuntansi dan pelaporan badan hukum.
Ø Meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
Tujuan tersebut dicapai melalui :
Ø Proses penelitian terintegrasi
Ø Pembangunan konsensus antar
pemerintah
Ø Penyebaran informasi dan kerja sama
teknis.
H.
Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD)
Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD) merupakan organisasi
internasional untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan, yang terdiri atas 30
negara perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD
bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok
pekerja.
OECD
merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari
Negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan
yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi
Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Kegiatan
Ø Memajukan pengaturan yang baik di
sektor negara maupun swasta
Ø Menjadi penyeimbang bagi badan lain
yang telah membangun kecenderungan untuk melakukan tindakan kontradiktif dengan
keinginan anggotanya.
BAB
IX
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A.
Tantangan dan Peluang dalam
Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai
wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam
praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang,
sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat efektif si satu wilayah
menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi
tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuangan internasional
ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses
harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya
banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar
perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Banyak negara
termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras untuk memperbaiki
ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik. Demikian pula
akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan untuk analisis
keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan informasi
perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus
berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin
menurun dan pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar
modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama
kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik
pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam akuntansi dan
pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara
analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. Daripada menyeimbangkan
pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata uang kuat dan lemah,
manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk memilih perusahaan yang
terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal. Globalisasi juga berarti
analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang relevan.
B.
Kerangka Kerja Analisis Bisnis
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka
dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan
keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1.
Analisis
strategi usaha
2.
Analisis
Akuntansi
3.
Analisis
Keuangan
4.
Analisis
Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing tahap tergantung
pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak
situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis kredit, analisis
merger dan akuisisi.
v Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting
pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman
kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan
ekonominya. Dengan mengindentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha
utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan
yang lebih realistis. Analisis strategi usaha meliputi pemeriksaan laporan
tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff
perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya. Sumber informasi tambahan
seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing, konsumen, reporter, pelobi,
regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum. Akurasi, keandalan, dan
relevansi masing- masing jenis informasi yang dikumpulan juga perlu di
evaluasi.
Ketersediaan
Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di
beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan
makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang menerbitkan statistik
ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara menunda penerbitan
statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau terkadang memalsukan
angka tersebut.
Demikian halnya dengan memperoleh informasi industri
di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang berbeda- beda dan
ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara. Akhir- akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka secara sukarela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti Standar Pelaporan Keuangan
Internasional.
Rekomendasi
Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi
sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang cepat terhadap
informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau sulit
diperoleh. Informasi negara dapat ditemukan dalam “siaran internasional” yang
disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.
v Analisis
Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis
sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi.
Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan
yang harus ditentukan oleh direksi manajemen. Para manajer diperbolehkan untuk
membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang
paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena
memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling
mencerminkan situasi dan keadaan suatu perusahaan. Healy dan rekan menyarankan
proses untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan :
1.
Indentifikasi
kebijakan akuntansi
2.
Analisis
fleksibilitas akuntansi
3.
Evaluasi
strategi akuntansi
4.
Evaluasi
kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
6.
Buat
penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan
dalam melakukan analisis akuntansi internasional
Ø Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran,
kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan
perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum,
pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas
pelaporan keuangan.
Ø Kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan
untuk analisis akuntansi.
Ø Perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran
akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang
menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara
umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen
atas pelaporan keuangan.
Saran
untuk Para Analis
Para analis harus sesering mungkin bertemu dengan
manajemen untuk mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan
akuntansi mereka. Banyak perusahaan di negara berkembang sangat tertutup dan
para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan
pengungkapan yang lengkap dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi seperti World Wide
Web memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan.
Banyak perusahaan dan negara sekarang telah memiliki situs web yang membuat
setiap orang yang tertarik menjadi lebih mudah untuk memperoleh informasi.
v Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan
alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup
perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan
periode fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang
baku.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas
yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar yang di
klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik
untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis
Rasio
Terdapat dua masalah dalam menganalisis rasio dalam
lingkungan internasional. Yang pertama, apakah perbedaan lintas negara dalam
prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka laporan
keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal
mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai
daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara dalam
profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya
yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis
Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan mengenai arus
kas dan manajemen suatu perusahaan . Laporan arus kas sangat mendetail
diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di
sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan
arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-
ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali
ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas
lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme
untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi
asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai
dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman
yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi
analisis mereka terhadap perusahaan yang berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan
algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan
lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan laporan
keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan
penyesuaian yang dapat diandalkan.
v Analisis
Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan
penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai
prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah
ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian
digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian internasional memberikan
peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif
internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda
menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi,
perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak
faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan
penilaian internasional.
C. Masalah-Masalah Lain
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh
faktor- faktor berikut ini:
v Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh
dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber
informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web.
Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya
tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan lainnya. Banyak
perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen.
Banyak database komersial menyediakan akses terhadap
data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu perusahaan diseluruh dunia.
Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar
yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor. Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset
ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar
surat berharga.
v Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan,
laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan
akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat
di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan
tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi
kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat
umum. Tabel rata-rata penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan
auditor:
JUMLAH HARI
|
NEGARA
|
1-30
|
TIDAK ADA
|
31-60
|
BRAZIL,KANADA,MEKSIKO,KOREA
SELATAN,TAIWAN,USA
|
61-90
|
ARGENTINA,AUSTRALIA,DENMARK,JEPANG,BELANDA,SINGAPURA,SPANYOL,INGGRIS
RAYA
|
91-120
|
PERANCIS,JERMAN,HONGKONG
|
121 LEBIH
|
PAKISTAN
|
Forst mencatat perbedaan internasional lebih lanjut
dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut laba. Ia mendefinisikan
jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara akhir tahun fiskal suatu
perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi
akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban
ini semakin besar untuk perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa
berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan bermakna, diperlukan penyesuaian
terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat
konvensional ataupun tidak konvensional.
v Hambatan bahasa dan terminology
Perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan
hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan
yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris
menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian,
semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju
menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang
dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling
sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan
pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu.
Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas
informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan,
otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki
akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
v Masalah mata uang asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh dunia menetapkan
dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat
para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan dengan kemudahan
pembaca, 2. Menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca yang terbiasa dengan
dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro. Cara untuk mengatasinya
adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang asing kedalam mata uang domestik.
Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun- akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk melakukan analisis
laporan keuangan luar negeri dalam mata uang lokal, kita lebih menyukai
penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan bagi para
pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan
kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun mata uang asing dalam
suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran sebenarnya
mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur
akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata
uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
v Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda- beda disetiap
negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga cukup banyak terjadi.
Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara lengkap
perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap- tiap negara. Meski
menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting karena
struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh dunia. Dengan demikian,
kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
D. Analisis Dan Audit Laporan Keuangan
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi kami
menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam
catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai
kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan
yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang tidak tepat. Untuk
itu sekarang akan membahas fungsi audit atau pembuktian dan peran yang
dimainkannya dalam analisis laporan keuangan internasional.
Fungsi
Pembuktian
Para auditor
independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli
kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan
aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan
integritas informasi keuangan tersebut. Selain keputusan dan pengaruh minat
masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan
keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan
menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan
menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi . Dalam hal
ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.
Laporan
Audit
Pembuktian
auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui
laporan audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului
laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
1. Inggris
Laporan auditor mengungkapkan
tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan
pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait
harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga
laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan
memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai
dengan persyaratan hukum.
2. Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf
menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan
menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah
audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara
umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan
tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP
tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun
sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus
dikemukakan.
3. Swedia
Swedia
Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
Ø Persiapan laporan tahunan sesuai
dengan undang-undang
Ø Penggunaan neraca dan laporan
penghasilan
Ø Proposal yang diajukan mencakup
laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
Ø Penghentian kewajiban dari anggota
dewan direktur dan direktur utama.
4. Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor
berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi,
perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah
laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus
memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di
Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah
laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar
atau tidak.
Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas
laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut
meliputi , tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan
profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.
Mekanisme Penganggulangan
Dengan
tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa
memahami sarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana
laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya
telah diaudit oleh firma sudit yang baik dan terkenal karena keahlian
professional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan.
Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan
pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional
merupakan salah satu pilihannya.
Audit Internal
Audit
eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah
syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan
pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem control
internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan
lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang
diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan
mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit
internal. Selain itu pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum
pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem
informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang
efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.
SUMBER :