ARTIKEL PEREKONOMIAN
INDONESIA
NAMA : MUKTI WIBOWO
NPM : 25212152
KELAS : 1EB17
FAKULTAS : EKONOMI
JURUSAN : AKUTANSI
MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA
(SOFTSKILL)
DOSEN : AGUS SUJARWO
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2013
1)
Multinational Corporate, sebuah
agresi pada wirausahawan
Ø Perusahaan
Multinational Corporation (MNC)
Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing.
Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka , dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri..
Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara maju dan berkembang. Contohnya termasuk General Motors, Coca-Cola, Firestone, Philips, Volkswagen, British Petroleum, Exxon, dan ITT. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing.
Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka , dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri..
Ø Wirausahawan Wirausahawan merupakan Seseorang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, me_manage sumber daya yang dibutuhkan serta mengambil tindakan
yang akurat, guna memastikan sukses secara berkelanjutan agar menghasilkan
keuntungan.
Jawaban : Menurut saya
sebuah perusahaan akan mengalami
kesuksesan dan mendapatkan keuntungan yang besar sesuai dengan seseorang
yang memegang atau memanage perusahaan tersebut, kemudian dengan keuntungan dan
kemampuan perusahaan tersebut mebuka atau mendirikan perusahaan lain (cabang)
dinegara lain dan perusahaan tersebut juga harus dapat memassok pasar dari
negara mereka dan pandai untuk melayani pasar luarnegri secara langsung, maka
perusahan tersebut bisa dibilang sebagai perushaan multinasional.
2)
Wajah perekonomian indonesia antara kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
ancaman dalam menghadapi tantangan Global
ü Kekuatan :
*Bertambahnya
pendapatan nasional negara dari bidang pariwisata
*Letak
indonesia yang strategis (jalur perdagangan dunia)
*Banyak
menarik para investor asing untuk menanamkan modal khususnya di bidang pariwisata.
*Tingkat
konsumsi masyarakat yang tinggi
ü Kelemahan :
>Tingkat
SDM yang rendah
>Tingkat
Pendidikan yang rendah
>Angka
kesehatan yang rendah
>Pertumbuhan
ekonomi yang tidak merata
>Perkembangan
tekhnologi ygang tidak merata
ü Ancaman-ancaman :
-Adanya
perdagangan bebas
-Tingkat
pengangguran yang masih tinggi
-Tingkat
kemiskinan yang masih tinggi
-Munculnya
perusahaan adikuasa
Kesimpulan : Berdasarkan
data Bank Dunia, pada tahun 2003 jumlah kelas menengah di Indonesia hanya
sebesar 37,7 persen. Namun, pada tahun 2010 kelas menengah di Indonesia
mencapai 134 juta jiwa atau 56,6 persen dengan pendapatan US$ 350 USD.
Indonesia
berpeluang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru dunia. Namun,
terlebih dahulu harus mengatasi dua hambatan besar. Pertama,
Indonesia harus melakukan perluasan dan pembangunan insfrastruktur. Kedua,
Indonesia juga perlu memperbaiki tata kelola pemerintah secara berarti,
terutama dengan menciptakan aturan- aturan dan mengembangkan
perangkat-perangkat hukum pendukung yang menunjang upaya pemberantasan korupsi,
terutama di jajaran birokrasi.
Komitmen
untuk melakukan deregulasi terhadap aturan yang menghambat dan menghilangkan
tumpang tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
termasuk soal kepastian hukum tentang pembebasan lahan, perpajakan, dan
infrastruktur juga perlu diimplementasikan.
Sumber
& Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar