Selasa, 05 Mei 2015

TEORI ACTIVE AND PASSIVE VOICE



TEORI ACTIVE DAN PASSIVE VOICE

Name  :           Mukti Wibowo
NPM   :           25212152
Class   :           3EB24

Definition :
1.      Active voice (kalimat aktif)
Active voice adalah kalimat yang subyeknya tengah berbuat sesuatu atau melakukan suatu pekerjaan, misalnya :
She calls me | dia memanggilku
He killed a dog | dia membunuh seekor anjing
Seperti yang telah kita ketahui dalam bahasa Indonesia bahwa ciri-ciri kalimat aktif adalah kalimat yang kata kerjanya selalu berawalan dengan “me” atau “ber”.
Jadi kedua kalimat di atas disebut sebagai kalimat aktif (active voice) karena subyek dari masing-masing kalimat secara aktif melakukan perbuatan, yaitu “calls (memanggil)” dan “killed (membunuh)”.
2.      Passive voice (kalimat pasif)
Sedangkan passive voice adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu pekerjaan, atau bisa dikatakan bahwa subyek kalimat tersebut menjadi sasaran kegiatan yang dinyatakan oleh kata kerja.
Di dalam bahasa Indonesia, ciri-ciri kalimat pasif adalah kata kerjanya yang berawalan dengan “di”, misalnya :
I am called by her | saya dipanggil olehnya
A dog was killed by him | anjing itu dibunuh olehnya
Pada kedua contoh kalimat tersebut, subyek dari kalimatnya dikenai suatu pekerjaan, yaitu “called (dipanggil)” dan “killed (dibunuh)”.
Dari contoh kalimat aktif dan kalimat pasif tersebut, dapat diketahui bahwa kalimat pasif (passive voice) dapat dibentuk dari kalimat aktif (active voice).
Cara pembentukan kalimat aktif (active voice) menjadi kalimat pasif (passive voice) harus memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut :
  • Kalimat aktif yang akan dirubah harus mempunyai obyek. Jadi dalam hal ini, kata kerja yang dipakai harus kata kerja transitif (kata kerja yang memerlukan obyek)
  • Subyek dalam kalimat aktif dirubah menjadi obyek dalam kalimat pasif, dan sebaliknya obyek dalam kalimat aktif diubah menjadi subyek dalam kalimat pasif.
  • Kata kerja kalimat pasif harus berbentuk past participle (kata kerja bentuk ketiga) atau V3 yang didahului oleh to be (been, being, were, was, are, am, is) yang diikuti oleh “by (oleh)”. Jadi dapat dituliskan bentuk predikat kalimat pasif adalah : To be + past participle (V3)
  • Kalimat pasif yang berbentuk continuous, maka bentuk predikatnya adalah : To be + being + past participle (V3)
  • Penyusunan kalimatnya harus sesuai dengan bentuk waktu (tenses)

Rumus :
Passive Voice in Past Continuous Tense
Active Voice    :          S + was/were + present participle + direct object
Passive Voice  :           S (direct object) +was/were + being + past participle +/- by … (agent)

Passive Voice in Simple Past Tense
Active Voice    :           S + verb-2 + direct object
Passive Voice  :           S (direct object) + was/were + past participle +/- by … (agent)

Contoh kalimat passive :
1.      The first book was printed in 2014 by Yudhistira.
(Buku pertama tersebut dicetak pada tahun 2014 oleh Yudhistira)

2.      The letter was left when he was away from his desk.
(surat tersebut ditinggalkan ketika dia jauh dari mejanya)

3.      Friedchiken and ruice were eaten for dinner by Tio.
(ayam goreng dan nasi dimakan untuk makan malam oleh Tio)

4.      Body health was just talked by them.
(Kesehatan Tubuh baru saja dibicarakan oleh mereka)

5.      Yesterday, the hotel was stayed at by my uncle.
(Kemarin hotel tersebut ditinggali oleh paman saya)

6.      Pizza were being baked when I came.
(Pizza sedang dipanggang ketika saya datang)

7.      The toll road was being maintained at this time yesterday.
(Jalan tol sedang dipelihara kemarin)

8.      The kitchen floor was being cleaned while the children were playing in the living room.
(Lantai dapur dibersihkan ketika anak-anak bermain diruang tamu)

9.      Exchange rates were being discussed at 08.00 am o’clock this morning.
(Kurs sedang didiskusikan pada pukul 8 pagi ini)

10.  The human resource manager said that my documents were still being processed.
(Manager SDM mengatakan bahwa dokumen saya masih diproses)
Contoh kalimat Active :
1.      Yudhistira printed the first book in 2014.
(Yudhistira mencetak buku pertama tersebut pada tahun 2014)

2.      Someone left the letter when he was away from his desk.
(seseorang meninggalkan surat tersebut ketika dia jauh dari mejanya)

3.      Melani ate friedchiken and rice for dinner.
(Melani makan ayam goreng dan nasi untuk makan malam)

4.      They just talked about body health.
(Mereka baru saja membicarakan tentang kesehatan tubuh)

5.      Yesterday, my uncle stayed at the hotel.
(Kemarin paman saya tinggal dihotel tersebut)

6.      My mother was baking pizza when I came.
(ibu saya sedang memanggang pizza ketika saya dating)

7.      Some works was maintaining the toll road at this time yesterday.
(Beberapa pekerja sedang melakukan pemeliharaan jalan tol kemarin)

8.      She was cleaning the kitchen floor while the children were palying in the living room.
(Dia membersihkan lantai dapur ketika anak-anak bermain diruang tamu)

9.      They were discussing exchange rates at08.00 am o’clock this morning.
(Mereka sedang mendiskusikan kurs pukul 8 pagi ini)

10.  The human resource manager said that he was still processing my documents.
(Manager SDM mengatakan bahwa dia masih memproses dokumen saya)



Sumber :

Rabu, 01 April 2015

My Hobby



LISTENING MUSIC IS MY HOBBY
Name  : Mukti Wibowo
NPM   : 25212152
Class   : 3EB24
Hello my name is Mukti Wibowo but everyday my nickname is mukti, this time I became one of the students at the University of Gunadarma in Bekasi city, I chose faculty economic major of accounting.
I now have only a flurry of college. do not feel the time goes so quickly passed now I've been to college semesters 6. felt quickly as possible because I casually through college, in my college if it has reached the 6 semester the students are again busy at PI (Penulisan Ilmiah). for now I'm still confused at this task will make no idea about my PI, some say if makes PI is difficult  but some say makes PI is easy. But I do not want to bother me that there'll be confused myself, which is important to follow the procedures that exist today.
If you look at my class schedule is actually not too dense empty much free time, in just 3 days a week lecture. if there is spare time I like it most hobby to listen to music, so my hobbies are listening to music. Because listening to music can make my boredom becomes lost, I like to listen to any song from pop, west to dangdut. but if it be honest I most liked the song dangdut specific dangdut classic.
because the native Indonesian dangdut is the music, if not us who else, and not to be recognized by other countries as much of our culture which is claimed by another the country like Pendet of bali. Therefore, let us preserve our nation's original music as well as a manifestation of our love with our land, by maintaining and preserving the culture and arts.
maybe for some many people dangdut it tacky to students like me. But I do not care what people say because I think that every person has the right and freedom to own hobby and certainly every person that has a hobby that is different. as long as it is positive according to me is not an important issue like I was not harming others.
If you've listened to the song dangdut makes me be more spirit and provide a positive synergy for activity. Because many dangdut songs that inspire and positive means therein especially dangdut song classics.
Developments dangdut indonesia experienced triumph in 1970 and 1990. But for now we can all see the music dangdut have started to rise again with diadakanya contests and talent. And today dangdut also packed with more modern, so it does not look tacky. Dangdut is also favored by all people from children, adolescents and adults.
Besides listening to music if my activities at home cleaning the house, ranging from sweeping mopping and watering the plants, the activities that I do as well to help my mother at home, and because I do not like the dirty areas.
Perhaps there is nothing special about my hobby, it's only just a hobby or habit that often I do if there is free time, thank you so much.

Jumat, 02 Januari 2015

Public Speaking (ustadz)



PUBLIC SPEAKING
(USTADZ)

Public Speaking adalah sebuah rumpun keluarga Ilmu Komunikasi (Retorika) yang mencakup berdiskusi, berdebat, pidato, memimpin rapat, moderator, MC dan presenter serta kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan publik, kelompok maupun perseorangan yang perlu menggunakan strategi dan teknik berbicara yang tepat.

            Salah satu pekerjaan dari public speaking adalah Ustadz karena dia sering sekali melakukan ceramah atau berdakwah.
Pengertian Ceramah :
Ceramah adalah sebuah metode belajar yang paling disukai, tetapi apakah ini memiliki tempat pada lingkungan belajar yang aktif? Ceramah yang terlalu sering tidak akan efektif. Karenanya bangunlah daya tarik terlebih dahulu, memaksimalkan pengertian dan ingatan, libatkan siswa selama ceramah, dan beri penguatan pada apa yang telah disajikan
Penggunaan Metode Ceramah :
Ø  Kalau pengajar akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang dimaksud.
Ø  Kalau pengajar harus menyampaikan fakta kepada pembelajar yang besar jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar sehingga metode-metode yang lain tidak mungkin dapat dipergunakan.
Ø  Kalau pengajar adalah pembicara yang bersemangat dan akan rnerangsang pembelajar untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan.
Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi pengajar adalah buku catatanya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam pengaturan kelas, jika dibandingkan dengan metode demonstrasi di mana pengajar harus membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, ia harus merubah posisi kelas dan sebagainya.
Keuntungan Menggunakan Metode Ceramah :
Ø  Bahan dapat disampaikan sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang singkat
Ø  Guru dapat menguasai situasi kelas
Ø  Organisasi kelas lebih sederhana dan mudah dilaksanakan
Ø  Tidak terlalu banyak memakan biaya dan tenaga.
Kekurangan Menggunakan Metode Ceramah :
Ø  Ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan pelajaran yang akan dijadikan, dan kurang memperhatikan/mementingkan segi kualitas (mutu) penguasaan bahan pelajaran
Ø  Bila situasi kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses pengajaran akan dapat menjadi tidak efektif. Bahkan dapat berkaitan lebih jauh (misalnya kacaunya situasi proses pengajaran)
Ø  Pada metode ceramah proses komunikasi banyak terpusat kepada guru. Dan siswa banyak berperan sebagai pendengar setia. Sehingga proses pengajaran sering dikritik sebagai sekolah dengar, murid terlalu pasirf.
Ø  Sulit mengukur sejauh mana penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan itu oleh anak didik
Ø  Apabila ceramah tidak mempertimbangkan segi psikologis dan diktatis, maka ceramah dapat bersifat melantur tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Langkah-langkah persiapan ceramah :
Ø  Dibawah ini ada beberapa langkah-langkah persiapan metode ceramah, yang dapat mempertinggi bobot dan efektivitas ceramah yakni sebagai berikut :
Ø  Merumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai
Ø  Materi ceramah hendaklah disusun secara sistematis
Ø  Sikap/penampilan dan gaya bahasa ceramah umumnya dapat meningkatkan dan mendorong serta merangsang perhatian anak didik
Ø  Tujuan ceramah untuk memperjelas pengertian siswa mengenai materi pelajaran yang telah disampaikan, maka alat bantu/alat peraga mesti ditetapkan sebelumnya
Ø  Usahakan menanamkan pengertian yang jelas. Hal ini misalnya dapat dilakukan dengan cara memberikan ikhtisar atau kesimpulan, dan mengenai catatan kecil mengenai bahan yang telah diberikan tersebut
Ø  Dalam perjalanan agama hendaklah pemakaian metode ceramah ini diselingi dengan metode-metode lain misalnya metodologi audio visual, demonstrasi, tanya jawab dan lain-lainnya
Ø  Metode ceramah semestinya hanya sebagai pendukung atau pendamping metode-metode lain.

Sumber :